Sepotong kata yang bila diucapkan berbunyi "Maaf..", kelihatannya adalah sepotong kata yang sangat sederhana. Selain hanya terdiri dari empat huruf, namun juga sangat mudah diucapkan oleh semua orang. Tidak perlu keahlian khusus untuk mengucapkannya.
Pada kenyataannya, tidak mudah seseorang bisa mengucapkan kata"Maaf..." ini dengan benar dan tulus. Padahal bila itu dilakukan, hanya sepotong kata ini yang paling disukai baik oleh manusia maupun Tuhan. Karena hanya sepotong kata ini yang bisa semakin mempererat hubungan komunikasi baik untuk sesama manusia, maupun manusia dengan TuhanNya.
Sekali lagi tidak mudah memang mengucapkan kata maaf, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain,
- Faktor Kekuasaan: Orang yang merasa dirinya sedang berkuasa, cenderung bahwa dengan kekuasaannya dia merasa lebih hebat, lebih benar dibandingkan dengan orang lain. Segala tindakan dan ucapannya lebih didorong oleh kesan bahwa dia derajatnya lebih tinggi dibanding orang lain. Oleh karena itu meskipun dampak dan tindakannya itu bisa berdampak menyakitkan bagi orang lain, dengan kekuasaannya itu dia cenderung tabu untuk mengucapkan kata "Maaf..."
Coba perhatikan anekdot berikut:" Pasal 1. Bos selalu benar...., Pasal 2. Bila bos salah, lihat kembali ke Pasal 1"
- Faktor Harta: Demikian juga orang yang sedang dalam posisi berkelebihan harta. Dia merasa apapun yang ada di Dunia ini bisa dibeli dengan hartanya. Segala sesuatu selalu diukur dengan hartanya. Maka bila ada tindakan dan ucapannya dapat melukai orang lain, dia akan menganggap remeh hal tersebut, dan secara otomatis jangan harap dia mudah mengatakan kata "Maaf..."
- Faktor Harga Diri: Harga diri yang kelewat tinggi cenderung bisa membutakan mata siapapun. Hal ini terjadi karena kendali diri sudah tidak dikuasai oleh akal maupun hati nurani seseorang. Akan tetapi lebih dikuasi oleh nafsu atau egonya. Maka jika hal ini tengah menghinggapi seseorang, adalah mustahil mengharapkan dia bisa mengucapkan kata "Maaf..." meskipun sudah jelas-jelas tindakan dan ucapannya salah dan menyakiti orang lain.
- Faktor Salah Paham: Dalam bahasa kerennya disebut Miss Communication antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Ini sering terjadi, seseorang berniat untuk guyon, ternyata ditanggapi dengan serius dan ketersinggungan. Walhasil tidak ada satupun pihak yang mau mengalah dan sulit sekali mengucapkan kata "Maaf..."
Demikianlah beberapa faktor yang membuat kata "Maaf..." sulit diucapkan. Sangat manusiawi memang. Karena siapapun dalam posisi tersebut cenderung akan berlaku sama. Namun bila direnungkan, apabila sedikit saja kita menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, dan segala tempatnya khilaf dan salah. Adalah lebih bernilai manusiawi jika kita berada dalam posisi tersebut, segera merendahkan hati, secara spontan dan menunjukkan ketulusan untuk segera mengucapkan kata "Maaf..." secara sungguh sungguh.
Maka kata maaf itu bisa langsung berfungsi seperti benang yang merekatkan luka. Menyambung komunikasi yang hampir putus, dan menyambung tali silaturahmi. Tidak saja disukai manusia, juga sangat disukai oleh Tuhan Sang Pencipta.
Satu hari lagi, umat muslim di seluruh Dunia akan mengadakan Hari Raya Iedul fitri, dimana pada hari ini akan diadakan "Obral Maaf" yang akan dicatat oleh jutaan Malaikat yang diturunkan khusus oleh Tuhan ke Bumi.
Maka marilah kita manfaatkan hari itu dengan menanggalkankan semua faktor sulit diatas, untuk sebaik-baiknya, dengan setulus-tulusnya, dengan sebanyak-banyaknya mengucapkan kata "Maaf..." kepada sesama keluarga, sesama kaum kerabat, dan kepada sesama manusia.
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1431 Hijriah, "Mohon Maaf lahir dan Bathin......"
Penulis
dan Keluarga