Kesabaran bukan hanya milik manusia. Alam juga punya kesabaran. Dan bila kesabaran itu telah sampai pada batasnya, bukan hanya manusia yang bisa berontak, Alam juga bisa berontak. Dan bila Alam sudah berontak, maka berderailah air mata manusia.
Alam berontak di Situ Gintung ini salah satu contoh pemberontakan Alam akibat tidak digubrisnya komunikasi Alam Situ Gintung selama ini oleh manusia.
Seiring berjalannya waktu, keserakahan manusia mulai terlihat di areal Situ Gintung. Tanpa memperdulikan Jutaan air yang selama ini lega bernafas di dalamnya, manusia mulai dengan ego dan keserakahanya sendiri atas nama bisnis pariwisata, atas nama pemukiman perumahan dll mulai mengambil alih areal Situ Gintung sedikit demi sedikit.
Situ Gintung sudah lama mengeluh, sudah lama berkomunikasi. Jutaan liter air didalamnya tidak lagi bisa bernafas lega. Mereka mencoba memberikan isyarat dengan retakan-retakan disekitar tanggul dan areal sekitar situ lainnya. Bagaimana tidak, tempat mereka bernafas saat ini berkurang jauh dari sekitar 30 hektar lebih menjadi tinggal 20 hektar lebih.
Dan saat manusia yang serakah ini tidak menggubris komunikasi yang disampaikan oleh Situ Gintung, maka rasa sesak yang dirasakan oleh jutaan liter air itu tak tertahankan lagi, mereka ingin bebas dan Alam selalu dapat mencari jalannya...
Maka terjadilah..., Alam berontak di Situ Gintung.
Dan berderailah air mata manusia.